Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MERENCANAKAN KEUANGAN BERSAMA PASANGAN

 

picture by ibu2 canggih

Berbicara tentang perencanaan keuangan, nggak afdhol rasanya kalau hanya seorang diri, apalagi dalam rumah tangga, yang mana ada pasangan. Akan lebih mudah merencanakan keuangan jika bersama pasangan. Semua impian dan tujuan bisa direalisasikan bersama-sama. Pada pembahasan kali ini masih dengan narasumber Nadia Harsya, CFP (Certified Financial Planer & Trainer). 

Masih ingat kan? Pembahasan aku kemarin, tentang Strategi Mengatur Budget Bulanan yang Efektif dan Anti-Stres?

picture by ibu2canggih

Aku pernah jelasin. Kombinasi kebutuhan dan keinginan manusia ada batasnya, cuma langit. Sementara penghasilan, gaji, dan source income kita ada batasnya. Itulah mengapa perlu merencanakan keuangan. Karena nggak semua hal bisa dipenuhi sekaligus. Mau nggak mau kita harus menentukan skala prioritas, mana yang didahulukan lebih dulu.

Semuanya di mulai dari hal sederhana, menentukan skala prioritas. Untuk teman-teman yang sudah menikah, prioritas harusnya disepakati berdua dengan pasagan.

picture by ibu2 canggih

Sebelum membahas lebih lanjut, kita mulai dengan pola pikir ya. Masih ingat dengan pembahasan sebelumnya, ya. Bahwa setiap keluarga memiliki struktur rezeki yang berbeda-beda. Di mana dalam satu keluarga, rezekinya bisa berasal dari suami yang bekerja. Bisa juga dari suami istri yang bekerja. Atau dari aset lainnya.

Terkadang, kita atau pasangan punya pikiran. Rezeki itu sudah ada yang ngatur, nggak usah khawatir. Itu sebabnya kita nggak ada keinginan untuk nabung atau investasi. Apalagi merencanakan keuangan. Siapa nih yang mikir kayak gini?

Kalau kamu mikir kayak gitu, kamu nggak sendirian kok. Pasanganku pun berpikir demikian. Makanya nggak ada tabungan. Namun, kita harus pahami ya teman-teman. Agar tidak salah kaprah.

Rezeki memang sudah ada yang mengatur. Dan mengatur keuangan adalah wujud dari pertanggungjawan dan rasa syukur atas rezeki yang didapat. Bayangkan, kalau bentuk cinta Sang Pencipta sama kamu dengan menguji di PHK dari pabrik. Apa yang bisa kamu syukuri kalau bulan keuangan yang telah kamu siapkan? Bukankah hidup harus selalu dipenuhi dengan rasa syukur? Sampai sini sepakat, ya.

picture by ibu2 canggih

Aku yakin teman-teman menginginkan pernikahan sekali seumur hidup dengan orang yang dicintai. Itulah sebabnya sebelum menikah, kita perlu mengenal calon pasangan terlebih dahulu. Entah itu dengan pacaran atau sesuai syariat Islam (taaruf).

Dalam mengenal calon pasangan, kita tidak hanya harus tahu sifat dan karakternya loh. Kita harus tahu lebih dalam tentang calon pasangan, mulai dari sikap penyelesaian masalah, pemahamannya tentang agama, bahkan keuangan calon pasangan kita. Jika ada penyakit yang diderita, kita juga perlu tahu. Itu sebabnya sebelum menikah, sangat dianjurkan untuk periksa kesehatan.

picture by ibu2 canggih

Untuk bisa merencanakan keuangan dengan pasangan, yang paling penting adalah komunikasi. Selesaikan lebih dulu masalah tersebut. Cari akar penyebabnya. Karena tidak semua pasangan memiliki cara pandang yang sama terhadap keuangan.

Seperti halnya saya dengan suami. Saya pribadi tipe orang yang mengutamakan menabung. Sebelum menikah, setiap kali saya mendapat uang dari pekerjaan, pasti saya tabungkan lebih dulu. Sisanya saya berikan pada orang tua. Saya selalu memiliki tujuan dalam menabung. Alhamdulillah. Sebelum menikah saya sudah bisa membeli smartphone dan berkurban dari hasil menabung. Sehingga mengurangi kemungkinan saya memberatkan calon suami.

Sedangkan suami saya, tipe orang yang ketika mendapat penghasilan, sebagian ia berikan pada orang tuanya, sebagian lagi langsung ia gunakan untuk merayakan dapat gaji, sisanya ia gunakan untuk keperluan sehari-hari.

Ketika menikah, tentunya saya dan suami saya bentrok. Apalagi setiap kali saya membahas tentang menabung untuk persiapan anak di masa depan, dengan gampangnya suami mengatakan rezeki anak pasti ada sendiri. Lelah sudah pasti, mengingat suami yang pemikirannya keras kepala.

Namun, teman-teman tidak perlu khawatir. Terus ajak suami ngobrol. Komunikasikan segalanya. Wajar kalau kita dan pasangan berbeda karena banyaknya faktor yang ikut andil dalam mempengaruhi cara berpikir.

picture by ibu2 canggih

Teman-teman harus pahami, bahwa menikah itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Akan ada batu dan kerikil yang siap menghadang. Kalau kata anak zaman now, cinta tak seindah yang dibayangkan. Kamu harus paham betul, menikah tidak hanya sekadar tentang kamu dan dia saling mencintai, tapi ada hal lain yang harus dipersiapkan, khususnya finansial.

Jika teman-teman menilik lebih jeli lagi, kebanyakan perceraian di Indonesia karena finansial. Itu menjadi angka tertinggi penyebab perceraian. Jadi, teman-teman harus memahami ya. Menikah bukan perkara cinta, bahagia, dan kesalahan pemahaman dalam berumah tangga, yang mana tugas suami pasti mencari uang dan tugas istri harus mengurus rumah tangga dan anak.

picture by ibu2 canggih

Penting banget terbuka soal keuangan bersama pasangan. Karena menurut UU Perkawinan No 1 Tahun 1994, harta termasuk utang pasangan adalah milik bersama. Kecuali memiliki perjanjian pisah harta. Pastikan kamu dan pasangan saling terbuka. Nggak enak kan kalau misalnya tiba-tiba kamu didatengin orang ditagih utang pasangan yang kamu ketahui.

picture by ibu2 canggih

Apa pun harus dikomunikasikan dulu dengan pasangan. Terutama masalah finansial dalam keluarga. Komunikasn semuanya dengan jelas.

  • Komunikasikan dan pembagian peran : ini penting banget. Ada orang yang punya pandangan ketika berumah tangga. Tugas suami hanya mencari nafah. Sementara isti mengurus anak dan rumah tangga.

Padahal yang namanya berumah tangga, yang mana dibangun berdua, semuanya harus ada kerja sama. Kamu bisa komunikasikan ini dengan pasanganmu. Seperti halnya, tugas suami selain menccar nafkah, membantu mengurus rumah. bagian rumah yang diurus atau pekerjaan rumah seperti mengepel, mencuci baju, dan sebagainya.

Sementar istri, juga bisa bekerja untuk membantu keuangan rumah tangga. Ngak melulu ngurus anak dan rumah. Pekerjaan yang bisa dilakukan istri, setelah suami ikuti membantu jadi lebih ringan. Komunikasikaan peran dengan detail, ya.

  • Mau tinggal di mana : ini penting banget untuk dikomunikasikan antara pasangan suami istri. Jangan sampai terjadi pertikaian yang tidak diinginkan karena kesalahpahaman.

Biasaya, ketika suami belum punya rumah, akan diajak tinggal bersama orang tuanya. Mau tidak mau istri harus ikut suami. Yang akhirnya membuatnya tidak nyaman dan berujung masalah dengan mertua. Ini sering kali terjadi, istri dan mertua tidak akur. Jadi komunikasikan, baiknya tinggal di mana jika suami belum punya rumah, sembari menunggu memiliki rumah sendiri. Istri boleh menolak tinggal bersama mertua.

  • Tidak punya tujuan bersama : ini bahaya banget. Apa jadinya kalau dalam rumah tangga tidak punya tujuan bersama. Bisa dipastikan akan memberatkan salah satu.

Seperti halnya aku. Awal pernikahan, karena aku dan pasangan punya pemikiran berbeda, aku pun jalan sendiri. Aku punya tujuan memiliki dana darurat tiap tahun sebanyak 12 juta. Karena pasanganku tidak punya tujuan itu. Akhirnya aku mengumpulkannya seorang diri. Aku mengumpulkannya dari uang gajianku tiap bulan dan sisa uang bulanan. Setahun pun masih belum terkumpul 12 juta.

Dari pengalamanku ini, bisa teman-teman simpulkan. Jika memiliki tujuan bersama, entah untuk liburan, membeli rumah, atau aset lainnya, jika dikerjakan bersama akan lebih mudah bukan?

  • Biaya untuk anak : Nah, ini penting banget. Anak itu punya kebutuhan dan masa depan yang harus dipikirkan sebelumnya.

Mau punya anak berapa. Bagaimana mendidiknya. Semuanya harus dikomunikasikan. Apalagi biaya untuk anak yang tidak sendikit. Tidak hanya sekedar memberi makan, juga peelu sandang, apalagi biaya pendidikan yang tinggi.

  • Sandwich generation : sering banget kan denger kata ini. Teman-teman harus komunikasikan ini. Ketika menikah komunikasikan tanggungan untuk orang tua. Berapa biaya hidup mereka dan sebagainya. Jangan sebaliknya, malah kamu yang ditanggung orang tua.
  • Long distance marriage : ini juga perluu dikomunikasikan kalau kamu dan pasanganmu berjarak jauh.

Posting Komentar untuk "MERENCANAKAN KEUANGAN BERSAMA PASANGAN "