PRAKTEK MENYUSUN BUDGET BULANAN YANG EFEKTIF & ANTI-STRES
![]() |
picture by ibu2canggih |
![]() |
picture by ibu2 canggih |
Yuk kita buat simulasi cash flow sederhana. Bisa pakai excel atau ditulis di notes. Dari sini kita bisa membuat budget yang aplikatif untuk keuangan keluarga.
Kelompok
A : Pendapatan
Sama-sama
jumlahkan pendapatan apa saja yang diterima. Untuk tim gajian lebih mudah
diprediksi, untuk yang berdagang, punya bisnis atau freelancer, bisa pakai
angka penghasilan rata-rata. Jangan lupa, penghasilan dari aset generatif
seperti hasil sewa rumah, bunga deposito, atau kupon obligasi dimasukkan juga,
ya, teman-teman. Berhubung ini adalah cash flow rumah tangga, idealnya gaji pasangan
di masukkan juga.
Kelompok
B : Pengeluaran
Jumlahkan
pengeluaran tiap bulan berdasarkan lima kategori, yaitu cicilan, tabungan,
rutin sosial, dan gaya hidup.
Selanjutnya,
kita cari tahu apakah cashflow kamu sehat dengan memakai rumus :
A
– B = ada sisa
Jangan
sampai, banyakan yang kita keluarkan daripada yang dihasilkan.
![]() |
picture by ibu2 canggih |
Klasik
banget cerita semangat menyusun budget di awal bulan, eh seminggu dua minggu
kemudian bubar jalan. Gak pa-pa, kamu nggak sendirian kok, aku juga, hehehe.
Salah
satu yang bikin budgeting rumah tangga kocar kacir adalah ketika uangnya
tercampur menjadi satu dengan peruntukan bermacam-macam dalam satu rekening.
Udah nggak ketahuan deh mana untuk kebutuhan sehari-hari, mana yang buat bayar
SPP anak, mana yang jatah jajan. Masih mending kalau yang wajib-wajib terbayar
semua, kalau terpakai?
Itu
merupakan pengalaman narasumber ketika belum mengatur budget dan memisahkan uang
dalam rekening berbeda, pertengahan bulan merasa saldo masih aman, lalu iseng
belanja tas, sampai tiba-tiba dapat pesan dari admission sekolah anak, ternyata
SPP belum dibayarkan. Sudah pasti panik banget. Nah dari situ belajar untuk
memisahkan rekening sesuai peruntukan biar nggak ada uang siluman yang main
dipake aja buat jajan.
![]() |
picture by ibu2 canggih |
Paling tidak punya rekening-rekening untuk peruntukan ini, ya! Tapi, repot juga kalau punya banyak rekening seperti ini, belum biaya administrasi, biaya transfer antar bank, apalagi kalau demi keamanan tiap aplikasi e-banking paswordnya harus beda-beda, pusing!
Kalau
mau dapat contekan bagaimana narasumber praktek membagi budget bulanan agar
cashflow lancar, ini bisa jadi referensi. Tentunya disesuaikan dengan kebutuhan
keluarga kamu, ya!
Narasumber
membagi budget setiap bulan dalam lima kategori seperti gambar di bawah ini.
![]() |
picture by ibu2 canggih |
Cicilan : KPR rumah disisihkan duluan setiap habis gajian, biar nggak kepakai. Penting untuk kita menjaga pembayaran tetap lancar biar kredit score tetap baik lho!
Sosial
: Zakat dan sedekah budget sebulan kurang lebih 5-10% dari penghasilan,
disalurkan ke lembaga-lembaga terpercaya atau kerabat, tetangga yang
membutuhkan. Ini krusial banget, apalagi di masa sekarang lumayan banyak
kerabat yang isoman karena covid, nah
ambil pos ini untuk kirimin mereka makanan atau vitamin dari sini.
Menabung
: tujuan finansial jangka pendek ada di sini, termasuk dana darurat, selain itu
bisa untuk menabung untuk SPP tahunan sekolah anak, uang pangkal masuk SMP, dan
dana liburan. Boleh dong setelah kerja keras, kita menikmati hidup dengan
liburan.
Baiaya
hidup: pos yag ini digunakan untuk bayar asuransi, grociers, transport, dan
gaji ART. Silakan disesuaikan, balik lagi setiap keluarga berbeda-beda.
![]() |
picture by ibu2 canggih |
Syarat
ini tidak bisa ditawat untuk mulai punya rencana dan tujuan keuangan, karena
apa yang mau diatur kalau tiap bulan tidak ada yang bisa disisakan dari
penghasilan?
![]() |
picture by ibu2 canggih |
Salah satu indikasi kamu siap budgeting adalah membereskan masalah-masalah pada gambar di atas. Karena kalau masih ada kejadian, biasanya budgeting akan sia-sia.
- Nggak tahu uang ke mana aja : kita hidup di masa serba cepat dengan banyak transaksi yang dilakukan baik dengan uang tunai maupun uang digital. Kadang kita nggak sadar uang larinya ke mana aja, cari uang setengah mati, ngabisinnya setengah sadar. Nah coba catat pengeluaran kamu dengan expenses tracking. Kita jadi tahu mana pos yang masih aman dan mana yang harus di rem.
Yang perlu diwaspadai adalah transaksi-transaksi yang masih dibayarkan secara tunai. Catat ya! Bisa diaplikasi bisa dicatat, dievaluasi tiap bulan.
- Besar pasak daripada tiang. Ini masalah klasik yang sering terjadi. Kadang kita perlu bertanya ke diri sendiri: Are we living lifestyle we deserve? Karena ada lho orang yang nggak sadar kalau hidup dan bergaya di luar batas kemampuan.
- Gaya
hidup tinggi : nggak bisa dipungkiri, apalagi sekarang si era visual dan era
instagram, di mana rasanya kok semua orang pake baju bagus, pake tas branded,
liburan, makan enak di cafe estektik, menciptakan ilusi visual dan standar baru
bahwa kita juga harus hidup seperti itu. Mau nggak mau kita harus menjejak
tanah dan eling bawah nggak semua trend wajib diikuti.
Semoga
teman-teman bisa terhindar, ya dari jebakan gaya hidup dan tekanan
sosial, harus mengikuti trend. Tools yang bisa kita gunakan untuk membantu
membangun self control adalah : bisa bilang tidak, tentunya boleh dong punya
budget buat bersenang-senang, pakai itu sebagai acuan dana limit kita, kalau
sudah habis ya sudah, jatah jajannnya tunggu bulan depan.
Selanjutnya
usahakan selalu bayar tunai untuk gaya hidup ini, jangan sampai berutang.
Karena idealnya di ilmu perencanaan keuangan, utang itu harus ada lawannya jadi
aset. Kalau utang KPR, kan utang jadi rumah.
Nah,
kalau utang pinjol buat liburan, asetnya apa dong? Sayangnya memori indah
ketika liburan belum bisa masuk jadi daftar aset. Jangan sampai niat berangkat
liburan buat healing, pulangnya malah terbir cicilan yang bikin pusing.
![]() |
picture by ibu2 canggih |
Bagaimana budget yang bikin di awal bulan terlaksana dan tidak ambyar di tengah bulan? Hindari kesalah ini, ya!
![]() |
picture by ibu2 canggih |
- Bikin budget serealistis mungkin : nggak jarang, kadang kita suka halu, maksudnya baik ingin menabung lebih besar, jadi deh, di awal bulan, gajian langsung kita tabung. Tapi kadang-kadang kita budgeting kedikitan buat kebutuhan, di tengah bulan pelan-pelan kita kuras lagi. Seiring waktu jadi frustrasu, kok tabungan nggak nambah-nambah? Lantas jadi malas bikin budget.
Nah, coba diulangi, paling valid memang bikin budget itu melihat historical transaksi kita bulan lalu. Contoh : Januari 2022 kelihatan nih, transaksi di supermarket untuk beli groceries sampai 3 kali. 3 x 700 ribu. Nah, ini bisa jadi acuan, jadi deh bulan Februari bikin budget groceries 2, 1 juta.
- Halo self control : coba deh kurang-kurangin fomo
- Euphorian dan spending berlebihan di minggu pertama gajian : siapa yang kayak gini juga? Manusiawi kok, banyak kerjadian seperti ini. Untuk menghindari, coba dipecah lagi budgetnya jadi mingguan.
Contoh : budget jajan kamu 2 juta per bulan. Jangan langsung gabruk 2 juta ada di rekening. Bikin jatah per minggu, 500rb top up setiap hari senin. Kontrolnya akan jauh lebih mudah. Tentungnya kantong jago bisa banget mengakomodir hal ini.
Mencatat pengeluaran ini sepele, tapi efektif bikin kita mindful ketika mengeluarkan uang.Seiring waktu, kebutuhan hidup berubah, tentunya budgeting pun idealnya mengikuti.
Contoh : tahun ini anak mulai masuk sekolah, tentunya SPP harus mulai ada dong. Nah, hal-hal seperti ini jangan lupa disesuaikan ya.
Itulah,
materi perencaanaan keuangan yang harus kamu praktekkan. Nggak cuma teori, kamu
harus action untuk merealisasikan keuangan yang sehat. Semoga ilmu perencanaan
keuangan yang sedikit ini bisa bermanfaat untuk kamu, ya, teman-teman. Buat kamu yang ingin join di Grup Ibu-Ibu Canggih, bisa ke instagramnya dulu, @ibu2canggih
Posting Komentar untuk "PRAKTEK MENYUSUN BUDGET BULANAN YANG EFEKTIF & ANTI-STRES"