Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

STRATEGI MENYUSUN BUDGET BULANAN YANG EFEKTIF & ANTI-STRES


picture by ibu2canggih

Tidak bisa dipungkiri, dari tahun ke tahun pasti ada kenaikan harga pada kebutuhan rumah tangga. Kenaikan ini tentunya dibarengi dengan kenaikan gaji atau pendapatan masyarakat. Meski kenaikan kebutuhan pokok dibarengi kenaikan gaji, jika tidak dikelola dengan baik, tentunya akan membuat kita stres. Untuk itulah perlu adanya pengaturan budget agar memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan baik.

Pada kesempatan kali ini, aku akan sharing seputar strategi menyusun budget bulanan yang efektif dan anti-stres dari Kuliah WhatsApp Ibu Canggih Jadi Jago, yang disampaikan oleh Nadia Harsya, CFP (Certified Finnancial Planner & Trainer). Yuk, disimak, sembari mencatat dan minum teh hangat.

Siapa nih yang merasa semakin hari kebutuhan dan keinginan semakin bertambah? Nggak cuma kamu, kok. Aku juga teman-teman. Aku merasakan sekali, semakin hari kebutuhan dan keinginan semakin bertambah. Itu hal yang wajar, manusiawi, karena hidup kita terus berkembang. Awalnya hanya memenuhi kebutuhan hidup satu kepala, setelah menikah dan berkeluarga jadi bertambah dua, hadirnya anak juga menambah banyak kebutuhan yang harus kita penuhi. Nggak cuma kamu, aku merasakannya. Aku ibu rumah tangga dengan satu anak yang masih berusia enam bulan.

picture by ibu2canggih

Pada gambar di atas, kita sepakat ya. Kombinasi kebutuhan dan keinginan manusia batasnya cuma langit, sementara penghasilan, gaji dan source of income (sumber pendapatan) ada batasnya. Itulah mengapa kita perlu merencanakan keuangan. Tidak semua kebutuhan dan keinginan kita bisa dipenuhi sekaligus, mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus menentukan skala prioritas. Mana kebutuhan yang bisa ditunda dulu, mana yang tidak perlu, dan mana yang bisa sekarang.

Dengan merencanakan uang yang kita punya dengan baik, kita bisa terhindar dari finansial disaster, dari yang nggak bisa bayar kebutuhan rutin sampai terlilit utang. Semua dimulai dari hal sederhana, yaitu menentukan prioritas.

Teman-teman, kita samakan dulu ya mindsetnya. Mengatur uang bukan perkara cepat jadi orang kaya, tapi yang lebih masuk akal, “Mengatur dan merencanakan keuangan biar hidup tertata dan jadi lebih tenang.” Hidup cari apa sih selain ketenangan dan kedamaian?

picture by ibu2canggih

Dari gambar di atas, kita analogikan merencanakan uang seperti membangun rumah, ada langkah langkah yang harus kita penuhi yang nggak mungkin dilewati. Hal yang paling krusial dan tahap paling dasar dari membangun rumah adalah membangun pondasi yang kuat. Gimana rumah bisa berdiri kalau pondasinya nggak kuat?

Pondasi dalam rencana keuangan mencakup :

  1. Income stabil : Besar kecil penghasilan itu relatif, ya, teman-teman. Struktur rezeki orang bisa berbeda. Namun, yang lebih penting adalah income stabil. Jadi, mau pendapatan di bawah atau di atas UMR, pastikan ada icome yang stabil. Kalau aku pribadi, income stabil dari pendapatan suami tiap bulan.
  2. Arus kas atau cash flow : Ini paling dasar dan penting banget, teman-teman. Bagaimana mau nabung kalau dari cashflow bulanan aja masih minus? Gak ada sisa uangnya. Hati-hati ya.
  3. Rasio utang yang sehat : Ideal maksimal rasio berutang adalah 30% dari income. Coba deh, semua utang kita list down. Mulai dari utang KPR, utang kendaraan, utang kartu kredit, utang Paylater, utang kredit panci. Pastikan jangan ada yang telewat. Jumlahkan semua utang. Apakah besarannya sampai 30% dari income kamu? Kalau masih dalam batas aman, aku ucapkan selamat! Kalau ternyata lebih dari 30%, kita selesaikan dulu pelan-pelan, terutama jika utangnya adalah utang konsumtif dan nggak jadi aset. Karena percuma memaksa nabung dan investasi kalau masih punya utang konsumtif berbunga besar. Hasil investasi nanti nggak sebanding dengan besar bunga yang kamu bayar.
  4. Punya dana darurat : Dana darurat ini penting loh, jangan disepelekan, ya. Dana darurat ini perlu kita siapkan untuk waktu-waktu tertentu jika ada hal yang mendadak dan di luar kendali kita, seperti kecelakaan, sakit, masuk rumah sakit, yang mengharuskan keluar biaya banyak, bisa kita pakai dengan mengambil dana darurat.

picture by ibu2canggih

Setelah kita tahu, pondasi utama dalam perencaan keuangan. Kita perlu tahu syarat utama mengatur keuangan. Syarat utama mengatur keuangan adalah, ada uangnya. Pastikan setiap bulan ada dana yang bisa kamu sisihkan untuk menabung dan investasi. Caranya bagaimana? Yuk, kita atur cashflow tiap bulan dengan budgeting yang efektif dan anti stres.

picture by ibu2canggih

Secara sederhana, cash flow atau arus kas adalah sebuah gambaran aliran uang masuk (cash in flow) dan uang keluar (cash out flow). Aliran uang masuk dan keluar ini bisa diterapkan baik dalam keuangan pribadi, rumah tangga maupun perusahaan loh.

Cash in (pendapatan). Struktur rezeki  setiap orang dan setiap keluarga bisa berbeda. Ada yang rezekinya dari berdagang, gaji, sebagai pegawai, bisnis, bayaran project dan sekiranya sudah punya aset besar bisa datang dari bunga deposito, kupon obligasi atau hasil sewa properti. Pendapatan ini sifatnya mutlak, nggak bisa kita kontrol selain berusaha dan bekerja dengan sebaik-baiknya.

Cash out (pengeluaran). Ini yang kita bayarkan untuk hidup dan gaya hidup. Berbeda dengan pendapatan yang kadang tidak bisa kita pastikan datangnya. Pengeluaran ini 100% kita bisa atur dan kontrol.

picture by ibu2canggih

Berdasarkan gambar di atas, ada tanda panah, jadi begitu gajian, yang jadi prioritas untuk dibayarkan duluan dan dipenuhi adalah sisi sebelah kiri, semakin ke kanan semakin less priority, jangan dibalik ya, teman-teman.

Gambar tersebut menjelaskan lima kategori besar pengeluaran rumah tangga yang bisa kita pakai sebagai acuan membuat budget. Tentunya besaran masing-masing pos dalam rumah tangga bisa berbeda antara satu keluarga dengan keluarga lainnya, khususnya pos biaya hidup, biaya sosial dan gaya hidup. Namun, ada satu hal yang sifatnya prinsip dan wajib dipenuhi agar keuangan keluarga bisa dibilang sehat, yaitu rasio menabung minimal 10% dan rasio utang minimal 30%, sisanya disesuaikan.

Bagaimana kalau rasio utang sudah lebih besar 30%? Kita bisa cek dulu. Utangnya apa? Kalau sifatnya konsumtif segera lunasi, kalau sifatnya produktif atau utang yang jadi aset, silakan dijalani dengan konsekuensi post budgeting lain jadi korban yang mana alokasinya jadi kecil. Teman-teman bisa berhemat di gaya hidup, bisa berhemat di biaya hidup, tapi prioritas idealnya jangan sampai jadi mengorbankan tabungan, ya!

Itulah Strategi Menyusun Budget Bulanan yang Efektif & Anti-Stres dari kuliah WhatsApp Ibu Canggih Jadi Jago. Untuk teman-teman, yang ingin ikutan kuliah WhatsApp, bisa gabung di grup Ibu-Ibu Canggih agar mendapat informasi terbaru seputar challenge, project, giveaway, webinar, dll. Teman-teman juga bisa loh, stalking instagramnya. Cek aja @ibu2canggih

 

Posting Komentar untuk "STRATEGI MENYUSUN BUDGET BULANAN YANG EFEKTIF & ANTI-STRES"