Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 PASSIVE INCOME UNTUK KEBEBASAN FINANSIAL DI ERA DIGITAL

 

Foto oleh Olya Kobruseva | Pexels

Siapa yang tidak memiliki smartphone? Di industri 4.0, rasanya hampir semua masyarakat dunia memiliki smartphone. Dari berbagai merk dengan teknologi canggih dimiliki oleh kalangan bawah hingga kelas atas.

Semua memiliki smartphone, karena dunia telah memasuki era digital. Di mana semua kegiatan bisa dilakukan secara virtual dalam satu waktu. Sebut saja untuk berbelanja hingga melakukan pertemuan bisa dilakukan secara online.

Era digital memudahkan penggunanya berkreatifitas. Dalam mendapatkan penghasilan contohnya, sekarang bisa dilakukan hanya dengan memakai smartphone. Menambah penghasilan di era digital sangatlah mudah jika tahu caranya. Apalagi untuk mendapatkan kebebasan finansial.

Saya akan sedikit berbagi tentang cara membangun passive income untuk kebebasan finansial di era digital. Sebelum saya jelaskan lebih lanjut, alangkah baiknya jika kita memahami satu per satu terlebih dahulu.

APA ITU KEBEBASAN FINANSIAL?

Kebebasan finansial disebut juga financial freedom atau financial independence. Artinya kamu bisa memiliki cukup uang untuk membeli pangan, sandang, dan papan untuk keluarga, mampu membiayai pendidikan anak ke mana pun kamu mau menyekolahkan mereka.

Kamu tidak perlu khawatir atau memusingkan uang yang dimiliki. Jadi, jika saat ini kamu makan tiga kali sehari, ke mana-mana naik mobil, setiap akhir pekan ke bioskop, berlibur ke luar negeri setahun dua kali, kamu tidak perlu memusingkan uangnya dari mana. Begitulah kebebasan finansial.

Mendapat sedikit penjelasan tentang kebebasan finansial, saya yakin kamu juga pasti menginginkannya. Karena hidup akan jauh lebih bahagia dan seimbang. Hampir setiap orang di dunia termasuk Indonesia menginginkan kebebasan finansial.

APA ITU PASSIVE INCOME

Dilansir dari website bareksa.com passive income artinya penghasilan yang diperoleh seseorang dengan melakukan aktivitas yang sangat minim. Bisa dibilang passive income adalah uang yang bekerja untuk kita, bukan kita yang bekerja untuk uang.

Adakah cara untuk meningkatkan penghasilan tanpa bekerja? Jelas ada! Dan itu bukan hoaks. Kita bisa membangun passive income untuk meningkatkan penghasilan, cukup bermodalkan smartphone

Siap? Sabar. Masih ada yang perlu diluruskan sebelum ke pembahasan inti. Apa itu? Lanjutkan baca, ya!

MEMPERBAIKI PERSEPSI

Ada begitu banyak persepsi salah kaprah yang kita temui, entah karena nenek moyang yang mengajarkannya atau karena pendidikan di Indonesia yang salah. Beberapa persepsi yang kita temui ini harus diluruskan. Agar tidak salah kaprah dalam mengimplementasikannya ke dalam kehidupan. Berikut beberapa persepsi yang harus diluruskan.

1. MENABUNG UNTUK JADI KAYA

Kamu pasti pernah mendengar kalimat tersebut. Saya juga pernah mendengarnya ketika menempuh pendidikan sekolah dasar. Tentunya saya lakukan. Saya menabung. Karena memang orang tua saya selalu mengingatkan untuk menabung biar jadi orang kaya.

Persepsi ini jelas salah. Menabung bukan untuk jadi orang kaya. Nyatanya banyak orang nabung, tapi tidak kaya. Apalagi kalau menabung di bank, sama saja tidak ada peningkatan tabungan. Meskipun diberi bunga, tetap ada pajak yang dikenakan dari bank.

Sampai sini jelas kan? Yakin, masih mau nabung? Dari pada nabung, lebih baik investasi. Maka baiknya persepsinya diganti menjadi, kurangi nabung, perbanyak investasi.

2. ADA UANG SISA, DITABUNG

Sering banget orang tua kita mengingatkan untuk menabung jika ada uang sisa. Apakah kamu merasakan hal yang sama? Jika tidak ada uang sisa, apa yang mau ditabung? Bingung kan?

Kalau kamu pernah baca artikel saya yang lain, kamu pasti paham tentang persepsi yang salah ini. Menabung itu bukan karena ada uang sisa, melainkan kita menyisakan sebagian dari penghasilan kita untuk ditabung.

Ingat, pendapatan itu ada batasnya. Sementara pengeluaran nggak ada batasnya. Maka dari itu, kita bisa bisa mengatur pendapatan kita untuk dialokasikan sebaik mungkin. Sisihkan di awal untuk menabung, bukan dengan uang sisa.

3. UANG SUMBER MASALAH

Makin ngeri ya persepsi yang diberikan ke kita. Pernah dengar nggak, 'ngapain punya uang kalau nggak bahagia?' Atau ada yang ngomong gini, 'ngapain punya banyak uang kalau sakit-sakitan.'

Kelihatan banget kalau yang ngomong kayak gitu, nganggep uang sebagai sumber masalah. Daripada ngomong gitu, kenapa nggak diubah 'enak ya punya banyak uang dan bahagia.' Atau 'enak ya punya banyak uang dan sehat.'

Apalagi kalau ada yang bilang, uang bukan segala-galanya! Duh, pikirannya pasti nganggep uang itu sumber dari akar permasalahan. Coba deh, dipikir lagi.

Uang bukanlah faktor terpenting dari kehidupan kita, tetapi tanpa uang, banyak hal penting yang tidak dapat kita lakukan. Ketika kamu butuh dana untuk mengobati orang-orang tercinta, kalau nggak pakai uang pakai apa?

Yuk, ubah mindset kita. Uang bukanlah sumber masalah. Melainkan uang adalah sumber kebahagian. Bayangkan jika kamu punya uang banyak, apa yang akan kamu lakukan? Jalan-jalan ke luar negeri bersama keluarga? Makan-makanan enak?

4. INVESTASI ADALAH PENIPU

Siapa yang sering mendengar kalimat ini? Saya sering mendengarnya dari orang tua. Tiap kali saya mau investasi, pasti dibilangin 'hati-hati, nanti ketipu. Banyak orang investasi, ujung-ujungnya uang melayang.'

Kalau udah dibilang kayak gitu, nyali jadi ciut. Benar apa nggak?

Ingat, semua di dunia ini bisa kena tipu. Nggak cuma di investasi. Kalaupun ada itu adalah oknum yang tidak bertanggung jawab. Coba kasih tahu saya, pekerjaan atau hal apa yang nggak pernah ada kasus penipuan.

Bahkan untuk melamar pekerjaan saja, kadang ada oknum yang berani nipu. Dengan embel-embel akan diterima, harus mengeluarkan dana. Setelah orang yang tertarik menyerahkan uang sesuai permintaan, nggak ada kejelasan. Jadi, penipuan bisa terjadi di mana aja. Bukan hanya di investasi.

Ubah mindset lagi, yuk! Investasi bukan penipuan! Melainkan adanya risk and reward. Keuntungan dan kerugian. Untuk itu, sebelum melakukan investasi, lihat dulu fundamentalnya.

Udah ubah persepsi, saatnya kita praktek. Membangun passive income untuk kebebasan finansial di era digital.

Foto oleh Anna Nekrashevich | Pexels

PASSIVE INCOME DI ERA DIGITAL

1. INVESTASI

Dilansir dari website ojk.go.id, Investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan.

Nah, investasi apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mendapat passive income? Kamu bisa investasi saham, reksa dana (reksa dana pasar uang, reksa dana campuran, pendapatan tetap, dan pasar uang), obligasi. Kamu bisa pilih salah satu.

Di era digital yang serba canggih ini. Kamu bisa berinvestasi dengan menggunakan smartphone. Kamu bisa cari tahu lebih dulu, kelebihan dan kekurangan dari investasi tersebut. Setelahnya, lakukan jangan tunda. Kamu nggak akan tahu hasilnya jika nggak memulai.

Ada banyak aplikasi untuk bisa investasi. Bareksa dan Bibit adalah salah satu dari sekian banyak aplikasi di mana kamu bisa investasi. Dan akhir-akhir ini yang sedang booming adalah aplikasi Gotrade, di mana kamu bisa investasi pada perusahaan luar negeri hanya bermodalkan sepuluh ribu.

Ingat. Pastikan kamu memulai investasi di aplikasi yang sudah terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setelah memastikan aplikasi yang kamu gunakan dijamin, barulah kamu mulai dengan mempelajari fundamental sebuah perusahaan sebelum akhirnya menanam saham.

Dengan begitu, kamu tidak perlu bekerja. Cukup menginvestasikan uangmu, penghasilan akan bertambah.

2. ROYALTI

Berbicara tentang royalti, kamu pasti tahunya musik. Jangan salah, royalti bisa didapat dari mana saja. Salah satunya adalah buku. Jika kamu penulis buku, kamu bisa mendapatkan royalti dari buku yang kamu terbitkan. Apalagi jika bukumu laris manis di pasaran. Royalti akan terus mengalir ke rekeningmu tiap bulan.

Cukup sekali buat buku, penghasilan mengalir dengan sendirinya. Keren nggak tuh? Itu sebabnya, dunia kepenulisan nggak pernah mati. Walaupun tingkat literasi di Indonesia masih rendah, nyatanya ada banyak penulis baru yang muncul dengan karya-karya terbaiknya.

Dengan smartphone kamu bisa menulis. Nggak melulu pakai laptop, iya kan?

Jika kamu ingin memiliki passive income, kamu bisa mulai menulis. Atau membuat lagu. Di mana kamu bisa mendapatkan royalti dari karyamu  yang terjual.

3. YOUTUBE

Nggak heran, kalau sekarang anak muda milenial ingin membangun youtube. Karena memang semenjanjikan itu youtube saat ini dibanding awal kemunculannnya. Awal muncul, youtube tak ada monetisasi sama sekali. Jadi membuat youtube dulu bukan untuk mendapatkan penghasilan, melainkan meluangkan kreatifitas.

Lain halnya sekarang, youtube bisa di monetisasi. Dengan memonetisasi youtube, kamu akan mendapat penghasilan dari adsense yang dilihat orang lewat videomu. Semakin banyak orang menonton videomu, semakin banyak pula penghasilannmu.

Bagaimana, tertarik membuat youtube? Jika demikian, mulai dari sekarang. Kamu bisa pilih salah satu niche dan fokus. Video yang kamu upload di youtube bisa ditonton berkali-kali, padahal untuk membuat satu video cuma sekali.

Itulah mengapa youtube bisa menjadi passive income.

4. BLOG

Sama halnya dengan youtube, blog juga bisa menerima adsense. Kamu bisa memonetisasi blogmu agar mendapat penghasilan tambahan. Lagi-lagi bermodalkan smartphone. Kalau kamu punya laptop lebih bagus lagi.

Sama halnya youtube, kamu bisa membuatnya sekali. Artikel yang sering dikunjungi orang akan membantumu mendapat tambahan penghasilan. Itu sebabnya, ada banyak anak milenial yang masih membuat blog dan produktif untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

Menarik, bukan? Yuk buat blog. Kamu bisa memulainya di platform gratisan seperti blogspot atau wordpress.

5. ONLINE COURSE

Di era digital seperti ini, tidak sulit untuk mendapatkan ilmu. Belajar bisa di mana saja. Itulah mengapa saat ini ada banyak online course yang dijual di pasaran. Bermodalkan ilmu kamu juga bisa membuat online course loh.

Misalnya kamu mahir di digital marketing, kamu bisa banget buat online course. Bisa berupa ebook atau video yang menjelaskan tentang digital marketing. Setelah membuat ebook atau video kamu bisa menjualnya.

Hanya dengan membuat ebook atau video satu kali, kamu bisa menjualnya berkali-kali. Mendapat penghasilan tambahan sangat mungkin. Memiliki passive income semakin di depan mata. Mau coba? Cari tahu kelebihanmu dulu, ya.

Foto oleh Pixabay | Pexels

TIPS SUKSES BANGUN PASSIVE INCOME

Dari sekian banyak tips, aku akan berbagi dua tips saja. Biar kamu nggak bingung dan bisa praktek. Tips sukses membangun passive income:

1. KONSISTEN

Setiap kamu memutuskan untuk mengerjakan suatu hal, pastikan itu konsisten. Kamu ingin memulai investasi? Ya mulailah sekarang juga, sisakan uangmu di awal untuk investasi. Jika kamu memulai investasi reksa dana, terus konsisten menabung tiap bulan. Jangan berhenti di tengah jalan, dengan begitu kamu akan mengetahui hasilnya.

Begitu juga ketika kamu ingin membangun passive income yang lain, seperti youtube atau blog. Kamu harus konsisten untuk membuat konten (video atau artikel).

2. FOKUS

Fokus adalah kunci utama dari keberhasilan. Saat kamu memutuskan untuk investasi saham, fokuslah untuk di investasi tersebut. Boleh saja kamu berpindah, hanya saja itu akan membuat pikiranmu terbagi. Kamu tidak akan fokus. Untuk melakukan evaluasi pun akan sulit.

Jadi, fokuslah pada satu hal. Lakukan itu terus menerus atau konsisten, maka kamu akan tahu hasilnya. Fokus akan membantumu lebih cepat mencapai tujuan daripada multitasking.

Itu adalah cara membangun passive income dan tips untuk sukses. Semua kembali ke kamu, mau memulai bangun passive income dari mana. Jangan terlalu terburu-buru untuk melihat hasilnya, semua butuh proses. Ingat, selalu konsisten dan fokus pada pilihanmu.

Menambah penghasilan hingga bebas finansial bukanlah hal yang sulit di era digital. Kamu harus coba! Yuk, bangun passive incomemu.

 

Referensi :

Filbert, Ryan. 2015. Passive Income Strategy. Jakarta : Elex Media Komputindo

Sutrisna, Ellies. 2010. Achieving Financial Independence. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

2 komentar untuk "5 PASSIVE INCOME UNTUK KEBEBASAN FINANSIAL DI ERA DIGITAL"

  1. Halo mbak Diyah!

    Terima kasih buat artikel yang boleh saya baca. Keren banget mbak :)
    Mbak bisa menghantar pembaca dengan judul yang catchy, kemudian poin-poin yang disampaikan juga terperinci.

    Mbak bisa menjelaskan artikel dengan runtut mulai dari menyamakan persepsi pembaca dengan penulis. Selain itu mbak juga menyertakan sumber yang lebih dari sekedar copy link artikel, namun juga buku berkualitas. Call to action (CTA) mbak juga kuat dengna kalimat : "Kamu harus coba! Yuk, bangun passive incomemu." Bukan cuma itu, dilengkapi gambar, artikel mbak juga menggugah minat para pembacanya.

    Terima kasih ya mbak :)

    BalasHapus
  2. Halo Kak Partha!

    Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel saya. Semoga artikel saya yang sedikit ini bisa bermanfaat. Dan terima kasih atas reviewnya. Saya jadi lebih semangat :)

    BalasHapus