Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PEMBERITAHUAN TARIF TRANSFER ANTAR BANK NAIK, BAGIAN MODUS PENIPUAN?

Design by Canva

Pernahkah kamu menerima pesan via WhatsApp atau SMS dari pegawai Bank BRI yang memberitahukan kenaikan transfer antar bank? Jika ya, kamu tidak sendirian. Saya juga pernah menerima pesan tersebut. Lebih tepatnya orang tua saya yang mendapat pesan pemberitahuan tersebut. 

Minggu kemarin, awal Bulan September Ibu bercerita jika beliau mendapat pesan dari Bank BRI. Katanya ada kenaikan transfer dari Rp 6.500,00 menjadi Rp 15.000,00. Saya langsung cek di ponselnya, benar saja ada pemberitahuan dari nomor tak dikenal yang memberi tahukan kenaikan transfer Bank BRI.

Setelah saya membaca isi keseluruhan pesan tersebut, rupanya Ibu salah baca. Kenaikannya bukan Rp 6.500,00 jadi Rp 150.000,00. Namun, dari Rp 6.500,00 jadi Rp 150.000,00. Wow, banget nggak tuh kenaikannya?!

Untung saya mengikuti akun Instagram Nasabah Bijak dan sering membaca postingannya, jadi saya langsung berspekulasi jika ini modus penipuan. Saya cek nomor WhatsApp yang mengirimi pesan di ponsel Ibu, dan benar saja. Nomor tersebut bukan dari channel resmi Bank BRI.

Tanpa pikir panjang, saya langsung blokir nomor tersebut dan klik menu laporkan yang ada di WhatsApp. Pesan dan nomor tersebut pun langsung hilang. Saya segera memberi edukasi pada Ibu seperti penyuluh digital tentang modus penipuan yang sekarang marak terjadi, namanya soceng. Tahu soceng? Yuk baca artikel ini lebih lanjut.


APA ITU SOCENG?

Soceng (Social Engineering) atau rekayasa sosial adalah sebuah metode penipuan yang dilakukan melalui media sosial atau internet dengan cara memanipulasi psikologis dari seseorang yang bertujuan untuk mendapatkan informasi pribadi yang sifatnya rahasia. Informasi pribadi untuk perbankan di antaranya seperti username, PIN, nomor CVV, dan password.

Kamu pasti bertanya-tanya, kok bisa ada modus penipuan seperti soceng ini? Ya, pasti ada. Apalagi kita sudah berada di era digital, di mana teknologi sudah semakin canggih. Modus penipuan yang biasanya dilakukan secara langsung pun bisa dilakukan secara tidak langsung.

Jangan takut, tapi juga jangan lengah. Adanya modus penipuan seperti soceng ini harusnya tak membuat kita takut. Melainkan kita yang harus waspada.


Phising - Photo by Mikhail Nilov | Pexels

5 JENIS KEJAHATAN SIBER

Modus penipuan soceng (social engineering) ini termasuk kejahatan siber. Berikut 5 jenis kejahatan siber :

  1. Skimming : menggunakan data nasabah melalui mesin ATM yang menggunakan alat skimmer.
  2. Phising : menggandakan data nasabah melalui layanan internet banking, SMS, dan penyebaran link palsu.
  3. One Time Password (OTP) : menyedot dana nasabah melalui jumlah situs jual beli (e-commerce)
  4. Vishing (Voice Phising) : pelaku menghubungi korban melalui telepon dan mengaku dari pihak Bank
  5. Sim Swap : pencurian data dengan mengambil alih nomor HP untuk mengakses akun perbankan korban.


MODUS PENIPUAN SOCENG

Modus penipuan soceng ini dimulai dari si penipu yang akan berpura-pura berperan sebagai karyawan bank dan menyampaikan perubahan tarif transfer antar bank yang sangat mahal.

Penipu juga akan meminta korban untuk mengisi link formulir berupa data pribadi seperti username, PIN, nomor CVV, dan juga password.

Kamu harus hati-hati ketika penipu memberikan informasi untuk segera melakukan upgrade aplikasi mobile banking. Penipu memberikan magic link untuk upgrade aplikasi. Namun, bukan melalui play store ataupun ekspor. Melainkan melalui website yang tampilannya menyerupai aplikasi.

Lagi-lagi korban diharuskan mengisi data pribadi untuk mengakses rekening koban. Kamu harus hati-hati, ya. Jangan sampai terlena, karena berbagai modus akan terus dilakukan oleh penipu untuk melakukan tindak kejahatan soceng ini.


4 MODUS SOCENG YANG SERING TERJADI

1. INFO PERUBAHAN TARIF TRANSFER BANK

Pelaku akan berusaha menyamar menjadi pegawai bank. Mereka memberikan informasi adanya perubahan tarif transfer pada korban dan meminta mengisi link formulir di mana meminta data pribadi seperti PIN, OTP, dan password.

2. TAWARAN JADI NASABAH PRIORITAS

Penawaran upgrade jadi nasabah prioritas merupakan modus berikutnya. Data yang akan diminta adalah nomor ATM, PIN, OTP, nomor CVV/CVC, dan password.

3. AKUN LAYANAN KONSUMEN PALSU

Pelaku akan membuat akun media soSial palsu yang mengatasnamakan sebuah bank resmi. Mereka muncul saat masyarakat menyampaikan keluhan bank tersebut. Berikutnya menawarkan bantuan menyelesaikan keluhan dan mengarahkan untuk membuka website palsu atau meminta memberikan data pribadi korban.

4. TAWARAN JADI AGEN LAKU PANDAI

Modus terakhir adalah menawarkan untuk menjadi agen laku pandai tanpa dibebankan syarat yang rumit. Nasabah diminta mengirimkan sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC.


CEGAH SOCENG DENGAN 5 CARA INI

  1. Tolak permintaan bantuan atau penawaran bantuan online.
  2. Abaikan semua permintaan informasi pribadi atau kata sandi.
  3. Hindari risiko pesan berbahaya masuk dengan mengatur filter spam pada email.
  4. Amankan perangkat dengan memakai anti-virus.
  5. Jangan asal memberikan akses kepada KTP, CVV, dan akun mobile banking.


Design by Canva

CARA TERHINDAR DARI PENIPUAN

  1. Lindungi data pribadi, selalu aware dengan apa yang akan kamu bagi.
  2. Jangan mudah percaya dengan orang tak dikenal. Lakukan selalu double check apabila ada lembaga keuangan yang menghubungi dan mendesak kamu untuk membuat keputusan dengan cepat.
  3. Pahami persyaratan dan mekanisme dengan teliti. Jangan mudah tergiur dengan kemudahan mekanisme dan syarat yang dijabarkan, terlebih lagi kalau kamu diminta untuk memberikan OTP, PIN, atau bahkan uang muka, baik itu pinjaman, investasi maupun produk atau layanan jasa keuangan apa pun.


Design by Canva

PERLU PERHATIAN!

Kamu harus selalu ingat, bahwa data rahasia perbankan seperti username, PIN, nomor CVV, password sepenuhnya tanggung jawab kamu. Jadi, harus selalu dijaga kerahasiaannya termasuk dari pihak bank. Pastikan kamu hanya memasukkan data rahasia perbankan pada website dan aplikasi resmi bank.

Selalu pastikan informasi yang kamu dapatkan di akun sosial media WhatsApp, SMS, dan juga telepon hanya dari channel resmi bank. Selain akun dan nomor resmi dari bank, dipastikan semua itu palsu.


JADILAH NASABAH BIJAK!

Jangan hanya menjadi nasabah dari bank, kamu juga harus menjadi nasabah bijak.  Teruslah update informasi seputar bank di mana kamu menjadi nasabahnya. Selalu update informasi terbaru seputar penipuan yang sedang marak terjadi juga.

Jangan merespon akun palsu yang mengatasnamakan BRI. Akun asli BRI ada centang birunya. Jangan memasukkan id daan password kamu, nanti bisa disalah guanakan. Ingat kode CVV kamu tidak boeh diberitahukan pada siapa pun, termasuk pegawai bank BRI.


GABUNG GERAKAN #NASABAHBIJAK!

Buat kewaspadaan dan menghindari kejahatan siber, saya rekomendasikan untuk ikut komunitas gerakan #NasabahBijak. 

Gerakan #NasabahBijak adalah sebuah wadah komunitas yang bertujuan untuk memberikan literasi keuangan kepada masyarakat Indonesia mengenai bagaimana mengelola uang, melunasi hutang, suku bunga, asuransi, tabungan pensiun, pajak, serta produk keuangan seperti kredit dan pinjaman serta memberikan edukasi tentang bermacam kejahatan siber di sektor perbankan dan bagaimaca cara untuk mencegahnya.

Dengan bergabung dalam Gerakan #NasabahBijak, literasi keuangan akan meningkat, kesejahteraan hidup tergapai dengan cepat.

Yuk, cegah soceng sedari dini. Gabung dengan gerakan #NasabahBijak. Jadilah penyuluh digital untuk meniingkatkan literasi keuangan. Selalu waspada. Jaga data pribadi sendiri, ya!


Posting Komentar untuk "PEMBERITAHUAN TARIF TRANSFER ANTAR BANK NAIK, BAGIAN MODUS PENIPUAN?"