Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

REVIEW BUKU PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

Pudarnya Pesona Cleopatra | Canva


Judul Buku              : Pudarya Pesona Cleopatra           

Penulis                    : Habiburrahman El Shirazy

Penerbit                  : Republika

ISBN                      : 978-979-3604-00-8

Ukuran                   : 20,5x13,5 cm

Halaman                 : x, 109 hlm

Tahun Terbit          : 2005

Cetakan                 : XXX, April 2021

Link pembelian      : https://shope.ee/9ekXGECVJg

 

Buku Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy (Kang Abik) terdiri dari 2 novel mini dengan judul yang berbeda. Novel mini pertama berjudul sesuai, Pudarnya Pesona Cleopatra. Tentang tokoh aku yang dijodohkan oleh ibunya dengan gadis Jawa, Raihana. Gadis berparas cantik, cerdas, lulusan terbaik di kampusnya, dan penghafal Al-Quran. Tak tega untuk menolak keinginan sang ibu, ia pun terpaksa menikah dengan Raihana.

Menikah dengan Raihana yang diakui orang-orang sebagai gadis cantik tak membuat hatinya bahagia. Ia malah tersiksa, terperangkap dengan batinnya karena sosok gadis idaman tak ia temukan pada diri Raihana. Raihana dengan wajah baby facenya itu tak mampu meluluhkan hatinya. Ia berusaha sebisa mungkin untuk mencintai Raihana, bersikap lembut dan penuh kasih. Namun, yang ada batinnya semakin tersiksa.

Tak kuat menahan derita batin, ia pun tak lagi menunjukkan kasih sayangnya pada Raihana. Raihana tak dapat menggantikan sosok gadis yang menjadi impiannya. Pesona gadis titisan Cleopatra telah membiusnya, hingga terpatri dalam hati. Baginya, gadis cantik di lembah sungai Nil yang mampu membuat hidupnya kembali begairah. Jika ada delapan gadis Mesir, yang cantik ada enam belas, karena bayangannya ikut cantik.

Pada bab ketiga di novel mini ini dijelaskan tokoh aku yang pergi ke pertemuan keluarga bersama Raihana. Di sinilah ia kembali melihat wajah teduh sang ibu yang menginginkan momongan. Membuat batinnya semakin tersiksa, karena ia sama sekali tidak mencintai Raihana. Sepulang dari pertemuan keluarga, ia pun kembali bersikap manis pada Raihana. Berpura-pura mesra dan menjadi suami betulan. Kuasa Allah, tak lama Raihana hamil. Gadis Jawa itu tampak manis. Keluarga menyambut kabar kehamilan Raihana dengan gembira.

Ketika usia kandungan memasuki enam bulan, Raihana izin untuk tinggal bersama orang tuanya dengan alasan kesehatan. Raihana pun menitip pesan padanya. Selama Raihana tinggal di rumah orang tuanya, ia menyibukkan diri dengan aktivitas mengajar di kampus. Hingga ia mendapat tugas untuk mengikuti pelatihan peningkatan mutu dosen. Momen inilah yang membuatnya tersadar, ia telah menyia-nyiakan istri sebaik Raihana. Wajah teduh Raihana telah membayanginya, cinta mulai membasahi hatinya.

Setelah selesai pelatihan, ia segera pulang. Sebelum menemui Rihana yang ada tinggal bersama mertuanya, ia membelikan baju untuk Raihana. Cinta yang ia rasakan untuk Raihana semakin menggebu-gebu. Begitu tiba di rumah mertua, kabar tak sedap ia dapatkan. Sang istri dan calon anak mereka telah meninggal. Raihana jatuh terpleset di kamar mandi dan mengalami perdarahan. Raihana dan Janin yang dikandungnya tidak selamat.

Pada novel mini kedua, berjudul Setetes Embun Cinta Niyala. Berkisah tentang Niyala yang mendapat surat dari ayahnya yang berada di desa. Senang mendapat surat dari sang ayah, siapa sangka isi dari surat itu begitu menyiksa hatinya. Rupanya selama ini ayahnya memiliki hutang pada Haji Cosmas, kepala desa. Hutang itu untuk mengobati ibu Niyala yang dulu sakit. Namun, sang ibu harus meninggalkannya dengan ayah dan kakaknya.

Niyala sesungguhnya tak terima, tapi ia bingung bagaimana harus menghadapi surat dari ayahnya yang memintanya untuk menikah dengan Roger, anak Haji Cosmos. Laki-laki yang hampir melecehkannya dulu saat masih kecil. Niyala dilema, ia tidak ingin menikah dengan laki-laki biadap seperti Roger, tapi ayah membutuhkan bantuannya. Karena Pak Cosmos meminta Niyala untuk menikah dengan Roger, maka hutang ayahnya lunas.

Sejak menerima surat ayahnya, Niyala murung dan sering menangis di kamar. Hatinya menolak, tapi di sisi lain ia tak tega pada ayahnya yang dulu berjuang mengobati ibunya. Tak mungkin juga ia bercerita pada Umi. Umi adalah perempuan yang paling ia sayangi. Niyala sudah menganggap Umi seperti ibu kandungnya. Umilah yang paling berjasa dalam hidupnya. Setelah ibunya meninggal, Umi membawa Niyala ke Jakarta untuk dirawat. Niyala dibesarkan oleh Umi. Umi bekerja keras membanting tulang hingga akhirnya ia bisa kuliah di kedokteran dan akan segera wisuda.

Pada bab ketiga, dikisahkan tentang kedatangan Faiq, anak kandung Umi. Umi dan Niyala menyambut kedatangan Faiq dengan suka cita. Faiq bercerita tentang perjalanannya di Turki. Meski sudah mendengar Faiq bercerita banyak hal tentang perjalanannya, tak membuat Umi dan Niyala bosan hingga terus minta diceritakan. Tak lupa, Faiq memberikan oleh-oleh untuk Umi dan Niyala. Niyala senang menerimanya, ia tak menyangka kakaknya ini tidak melupakannya.

Keesokannya Niyala dan Faiq menjemput ayah dan kakak Niyala ke bandara. Selama perjalanan menuju bandara, Niyala terus menangis di taxi, hingga Faiq meminta sopir berhenti di pinggir jalan. Niyala mulai bercerita tentang surat dari sang ayah yang menginginkan dirinya menikah dengan Roger. Niyala juga memberi tahu alasan ia menolak menikah dengan Roger karena masa lalu laki-laki tersebut yang kelam. Niyala meminta bantuan Faiq untuk membantu menolak tawaran ayahnya. Keduanya pun membuat kesepakatan.

Malamnya, ketika semua berkumpul di meja makan. Mulailah Pak Rusli meminta izin pada Umi untuk membawa Niyala kembali ke desanya. Dengan berat hati, Umi menyerahkan semua keputusan pada Niyala. Tak ada jawaban dari Niyala, ia malah mencubit paha Faiq. Hingga Faiq mengatakan Niyala telah memiliki calon suami. Semua orang terkejut. Hal yang paling mengejutkan adalah calon suami Niyala adalah Faiq itu sendiri.

Setelah diskusi bersama, Niyala dan Faiq menikah di masjid. Niyala tidak menyangka jika sang kakak telah menyiapkan semuanya. Niyala merasakan cinta yang luar biasa. Ia tak menyangka akan menjadi istri dari Faiq. Nahar delapan puluh juta dari Faiq diberikan pada Pak Rusli. Niyala terbebas untuk menikah dengan Roger.

Dua novel mini di atas membuat saya menangis. Jujur, untuk pertama kalinya saya dibuat benci dengan tokoh utama pada novel mini pertama. Karena terlalu menjujung tinggi kecantikan, sampai tega menyiksa lahir batin istrinya yang saliha. Ending dari novel mini pertama ini membuat saya menangis, karena gadis sebaik Raihana meninggal. Namun, ada sedikit perasaan puas karena tokoh aku menyesal.

Pada novel mini kedua, saya dibuat tak tega dengan kisah Niyala. Namun, dibuat jatuh cinta dengan ending yang begitu memukau. Lewat novel mini kedua ini, saya ikut merasakan jatuh cinta seperti yang dirasakan Niyala. Romantisnya Niyala dan Faiq ketika berdua diceritakan begitu indah. Saya sendiri senyum-senyum sepanjang membaca novel mini kedua ini.

Alur cerita dari keseluruhan novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini sangat bagus. Begitu berarti, dengan amanat yang luar biasa. Gaya bahasanya mengalir, seperti karya Kang Abik yang lain, dialog dalam novel begitu panjang hingga satu sampai dua halaman. Namun, tak mengurangi rasa antusias untuk membaca.

Dari dua novel mini di dalamnya, saya paling suka novel mini kedua, Setetes Embun Cinta Niyala. Membuat saya jatuh hati. Saya paling suka pada bab empat, tepatnya halaman 105-106. Percakapan Faiq dan Niyala membuat saya jatuh cinta. Romantisme mereka berdua tidak harus dengan sentuhan, tapi dengan ucapan dan perhatian. Novel ini sangat saya rekomendasikan bagi mereka yang mendamba pasangan rupawan. Juga untuk mereka yang ingin jatuh cinta.

Sekian review pertama saya untuk buku Pudarnya Pesona Cleopatra. Semoga Bermanfaat!

Posting Komentar untuk "REVIEW BUKU PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY"