#SuamiIstriMasak di Dapur Dengan Kecap ABC Ciptakan Kolaborasi Terbaik dalam Kehidupan Rumah Tangga
![]() |
Photo by Amina Filkins | Pexels |
Tidak
bisa dipungkiri, di era digital seperti ini, masih ada begitu banyak pandangan
masyarakat yang menyalahartikan tugas dan kewajiban pasangan suami istri dalam membangun rumah tangga. Bnyak masyarakat di daerah pedesaan khususnya, yang menganggap tugas suami hanya bekerja dan mencari
nafkah, sedangkan tugas istri mengurus rumah dan anak. Tentunya ini tidak
selaras dengan kesetaraan gender yang selama ini digaung-gaungkan di berbagai
media. Yuk, kita bahas lebih detail.
Pandangan Masyarakat Terhadap Tugas
Laki-Laki dan Perempuan Setelah Menikah
![]() |
Photo by Kindel Media & Mart Production | Pexels |
Pernah
mendengar ucapan seperti ini, “Ngapain perempuan sekolah tinggi-tinggi kalau
ujung-ujungnya di rumah ngurus rumah?” atau “Perempuan nggak usah kerja, di
rumah aja ngurus anak!” Seringnya perempuan selalu dibatasi pergerakannya dalam
pendidikan ataupun karier. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa tugas dan kewajiban perempuan itu di rumah.
Bagi
banyak masyarakat, suami tugasnya bekerja dan mencari nafkah. Sementara
perempuan mengurus rumah dan anak. Jika ada perempuan yang berpendidikan
tinggi, ada saja yang mencibir atau mengkritik, seakan-akan perempuan tidak akan mendapat jodoh karena
laki-laki yang ingin mendekat akan minder. Perempuan yang bekerja pun demikian, akan dianggap lalai dengan tugasnya sebagai istri karena perempuan
bekerja tidak bisa mengurus rumah dan anak.
Tentunya
pandangan ini salah kaprah. Tugas laki-laki memang mencari nafakah untuk
keluarga, tapi bukan berarti tidak bertanggung jawab untuk mengurus rumah. Namanya rumah tangga dibangun berdua. Bukan salah satu pihak. Begitu juga tugas perempuan, tidak hanya sekadar mengurus rumah dan anak.
Perempuan boleh mengembangkan kemampuan dalam dirinya untuk menggapai pendidikan ataupun karier.
Cara Didik Masyarakat yang Salah
Menimbulkan Ketidaksetaraan Gender
![]() |
Photo by Ketut Subiyanto & Cottonbro Studio | Pexels |
Sebenarnya,
persepsi salah tentang tugas suami dan istri selama ini tidak jauh dari cara
didik. Orang tua yang tinggal di daerah pedesaan menganggap bahwa anak
laki-laki bebas, mereka dididik untuk bermain, bersenang-senang. Jarang ada anak
laki-laki yang dididik mengurus rumah seperti memasak, mencuci, apalagi menyapu.
Lain
halnya dengan anak perempuan. Sejak usia dini sudah dididik untuk menyapu. Jika
sudah agak besar, dididik untuk mencuci, kemudian memasak. Inilah sebabnya,
perempuan lebih baik dalam ketrampilan mengurus rumah. Bahkan jika ada anak
laki-laki dan anak perempuan di dalam rumah, yang dominan mengurus urusan rumah
seringnya diserahkan pada anak perempuan, sedangkan anak laki-laki dibiarkan
bebas.
Salah
satu saudara saya pun mengakui jika anak perempuannya yang sering membantu
mengurus rumah. Sementara anak laki-lakinya sering pergi keluar rumah dengan
kekasihnya. Saudara saya ini cuek, alasannya takut kalau anak laki-lakinya
diberi peringatan malah akan membangkang. Lebih bikin geleng-geleng waktu
saudara saya bilang, “Yang penting anak saya nggak bisa hamil.” Denger itu saya
jadi tepuk jidat.
Perbedaan
cara didik anak laki-laki dan anak perempuan inilah yang membuat kesataraan
gender yang selama ini digaung-gaungkan di berbagai media tak membuahkan hasil. Apalagi ketrampilan mengurus rumah di mana salah satunya memasak dijadikan standar dalam
mencari pasangan.
Standar Mencari Pasangan untuk
Laki-Laki adalah Bisa Memasak
![]() |
Photo by Rodnae Productions | Pexels |
“Istri
itu harus bisa masak. Nanti, kalau kita udah nikah, masakin aku, ya.”
Saya
pernah mendapat permintaan seperti itu dari laki-laki. Bukannya mengiyakan,
malah saya tolak. Keren, kan? Perempuan berprinsip gitu loh! 😎
Ketrampilan
mengurus rumah, khususnya memasak menjadi standar dalam mencari pasangan. Itu
kenyataan yang sering terjadi. Sering kali laki-laki mencari calon istri yang
bisa masak. Kalau si calon nggak bisa masak, ujung-ujungnya disuruh belajar
memasak.
Bukan hanya laki-laki, standar dalam mencari menantu yang bisa memasak juga dilakukan orang tua. Ketika calon mertua bertemu dengan kekasih anaknya, yang ditanya bukan agamanya, akhlaknya, atau keturunan siapa, tapi bisa masak nggak? Suka masak apa? Kalau si calon nggak bisa masak akan jadi pertimbangan. Memang nggak bisa masak bikin suami mati?
Saya cukup heran dengan standar masyarakat saat
ini yang cenderung diskriminasi. Laki-laki begitu mudah diterima, sementara perempuan harus ada syarat bisa masak. Ini mau menikah atau buka retoran? Atau mau cari asisten rumah tangga (ART)?
Mengubah Pandangan Masyarakat dengan
Kolaborasi #SuamiIstriMasak
![]() |
Photo by Dean Saville | Pexels |
Mau
tidak mau, suka tidak suka, kita yang paham akan kesetaraan gender harus
memutus cara didik yang sering kali diterapkan oleh orang tua sebelumnya. Kita
sebagai generasi yang paham akan pentingnya ketrampilan hidup ini terutama
memasak, bisa mempraktekannya dalam rumah tangga yang terjalin.
Cara
mengubahnya dengan diri kita sendiri yang berani mengajak suami untuk ikut
andil dalam urusan rumah, salah satunya memasak. Adanya keikutsertaan suami dalam membantu istri memasak, akan membuka mindset orang lain,
utamanya keluarga bahwa laki-laki bisa juga di dapur. Jadi, istri jangan sungkan untuk mengajak suami masak
bersama. Lebih seru kalau ajak anak-anak juga.
Jika
bukan kita yang memutus tali rantai cara didik yang salah, siapa lagi?
Dampak Positif dan Manfaaat
#SuamiIstriMasak
![]() |
Photo by Anastasiya Gpp | Pexels |
Memasak
bersama suami tidak hanya sekadar membuahkan hasil berupa masakan. Adanya
kolaborasi antara suami dan istri dalam memasak bisa memberi manfaat untuk
rumah tanggga. Berikut dampak positif dan manfaat dari suami dan istri memasak
bersama :
1. Tercipta
Keharmonisan
Dengan
adanya kolaborasi antara suami dan istri di dapur akan menciptakan keharmonisan
dalam rumah tangga. Istri yang dibantu suami ketika memasak akan merasa
dicintai, karena suami tak malu untuk membantu di dapur. Istri akan semakin sayang
dengan suaminya. Begitu juga suami, akan menjadi pembuktian jika dirinya begitu
menyayangi istri hingga mau ikut membantu di dapur. Ini bisa menjadi bentuk
untuk menumbuhkan rasa cinta yang semakin kuat.
Dengan
adanya cinta yang saling ditumbuhkan ketika di dapur, akan menciptakan
keharmonisan dalam rumah tangga. Suami istri akan saling memahami perasaan
masing-masing. Suami yang ikut membantu istri di dapur akan mengerti bagaimana
susahnya memasak. Suami akan lebih menghargai masakan istri ke depannya.
2. Quality
Time Sesungguhnya
Quality
time bersama pasangan tidak hanya dilakukan dengan sentuhan fisik suami dan
istri. Tidak juga dengan berpergian sampai menghabiskan uang. Waktu berdua
antara suami istri yang berkualitas bisa dengan memasak bersama di dapur. Kebersamaan akan terasa lebih terasa karena ada kegiatan yang dilakukan bersama
secara bermanfaat. Quality time di dapur juga sangat cocok dengan mengajak anak.
Anak-anak
bisa diperkenalkan untuk memasak. Baik anak perempuan atau anak laki-laki yang
ikut memasak akan memupus rantai ketidaksetaaraan gender. Dengan adanya
kolaborasi suami istri masak inilah, anak-anak akan lebih senang karena bisa
menghabiskan banyak waktu bersama orang tuanya. Mengingat memasak bisa
menghabiskan waktu sampai satu jam.
3. Ngobrol
Intens
Memasak
bersama antara suami dan istri bisa membuat obrolan antar pasangan semakin
intens. Obrolan intens tidak hanya bisa dilakukan ketika mau tidur atau setelah
hubungan intim. Memasak bisa jadi waktu yang tepat untuk mengeluarkan unek-unek
yang terpendam. Jika terbiasa dilakukan bersama, memasak akan menjadi waktu yang pas untuk ngobrol hal penting.
Suami
yang membantu mengupas atau memotong sayur bisa saja mengeluarkan
unek-uneknnya. Begitu juga dengan istri. Jadi besar kemungkinan, memasak bisa
menjadi solusi menyelesaikan permasalahan antara suami dan istri. Masih ragu
untuk memasak bersama suami? Hilangkan gengsi, ajak dan rayu suami untuk masak
bersama.
4. Contoh
untuk Anak-Anak
Suami
yang membantu istri memasak di dapur akan memberi contoh untuk anak-anak yang
ada di rumah. Anak-anak akan belajar dari orang tuanya bagaimana menunjukkan
rasa kasih sayang tidak melulu dari ucapan, bisa dilakukan dengan tindakan
kecil seperti membantu memasak. Anak
juga akan belajar, bagaimana menghabiskan waktu bersama orang terkasih tanpa
harus keluar rumah yang bisa saja menghabiskan uang.
Tidak
sampai di situ, adanya kolaborasi antara suami dan istri bisa menjadi
pembelajaran luar biasa untuk anak dalam memperlakukan pasangan, khususnya anak
laki-laki. Anak laki-laki bisa belajar dari ayahnya bahwa sosok suami tidak
melulu bekerja dan mencari nafakah, tapi turut andil dalam membantu mengurus
rumah. Sehingga ketika anak laki-laki tumbuh dewasa dan menikah, ia pun tak
segan untuk membantu istrinya.
5. Menciptakan
Pola Hidup Sehat
Pola
hidup sehat jarang terpikirkan oleh keluarga sekarang. Hampir dari semua
keluarga tidak peduli makanan di luar dimasak dengan bumbu apa saja, yang
penting rasanya enak. Dengan memasak di rumah, suami maupun istri tahu bahan
dan bumbu apa saja yang dimasukkan. Jadi, hidup sehat akan terpenuhi dengan
makanan sehat hasil kolaborasi suami dan istri.
Ide untuk Menambah Keseruan
Kolaborasi
![]() |
Photo by Yan Krukov | Pexels |
1. Memasak
Menu Favorit
Biar
kolaborasi memasak antara suami dan istri makin seru, cobalah untuk memasak
menu favorit. Tidak hanya menu favorit suami, juga menu favorit istri. Karena
kadang menu favorit antara suami dan istri berbeda satu sama lain. Jika dirasa
berat karena keuangan, bisa mencoba menabung lebih dulu agar menu favorit suami
dan istri sama-sama tersajikan.
Perjuangan
memasak yang berjam-jam bisa membuat suami dan istri senang karena hasil
masakan yang bisa disantap bersama. Tidak akan ada yang merasa iri karena
semua adalah menu favorit. Lebih hemat memang jika memiliki menu favorit yang
sama. Namun, tidak masalah kan sekali-kali mengeluarkan uang banyak untuk saling menyenangkan?
2. Mengungkapkan
Cinta
Pernah
melihat pasangan di drama Korea saling berpelukan di dapur? Suami maupun istri bisa saja
melakukannya ketika sedang masak. Seperti suami yang sedang memotong atau
mengupas buah dan sayur, istri memeluk dari belakang. Tak lupa untuk
mengucapkan terima kasih karena telah membantu atau mengungkapkan cinta dengan
bisikan. Dijamin suami akan makin cinta.
Tak
ingin kalah dengan istri dalam mengungkapkan cinta, suami bisa saja menciumi
pipi istri ketika istri sedang mencuci sayur. Siapa yang tidak suka diberi
ciuman penuh kasih sayang? Istri juga tidak akan segan untuk memberikan banyak
cinta pada suami. Memasak bukan berarti foc\kus dengan hasil masakan, tapi bisa
disisipi dengan tindakan atau ungkapan cinta.
3. Berbagi
Masakan
Siapa
yang tidak bahagia bisa berbagi? Rasanya hampir semua orang akan merasa bahagia
ketika mereka bisa berbagi atau membantu orang lain. Dengan memasak bersama,
suami dan istri bisa merencanakan untuk masak besar yang nanti bisa
dibagi-bagikan pada saudara atau tentangga di sekitar rumah. Dengan membagikan
masakan hasil kolaborasi suami dan istri akan terasa semakin istimewa.
Tidak
hanya quality time dari pasangan suami istri yang terlaksana. Berbagai pada
sesama yang jadi bagian sedekah akan membuahkan pahala. Belum lagi rasa terima kasih
dan doa dari saudara atau tetangga yang diberi makanan akan menjadi keberkahan
dalam kehidupab berumah tangga. Semakin indah dan
pastinya seru.
Tidak Perlu Khawatir dengan Hasil
Masakan, Dengan Kecap ABC Dijamin Nikmat!
![]() |
Photo by Canva |
Biasanya
istri akan uring-uringan jika hasil masakan tidak sesuai. Dibantu suami
bukannya membantu masakan jadi nikmat, malah dapur jadi berantakan. Padahal
niat awalnya ingin masak bersama untuk menciptakan quality time. Untuk itulah,
para istri tidak perlu khawatir dengan hasil masakan jika sudah menggunakan
kecap ABC.
Kecap ABC dibuat dengan formula yang tepat sehingga masakan akan terasa enak, kental, dan pastinya kaya akan rasa. Dijamin nikmat dan akan disukai oleh keluarga. Istri tidak perlu
khawatir untuk memakai kecap ABC di berbagai masakan karena kecap ABC dibuat
dari kedelai hitam yang dijamin kualitasnya. Dengan adanya kecap ABC, makanan apa pun akan sesuai standar selera.
Rangkaian Kegiatan #SuamiIstriMasak dari Tahun ke Tahun
![]() |
Photo by Youtube Kecap ABC |
Kolaborasi
masak bareng suami akan dijamin seru dan pasti menyenangkan. Kenapa tidak
mencoba quality time bersama suami dengan cara memasak yang lebih banyak
manfaatnya? Ngomong-ngomong, tentang kegiatan kolaborasi ini sudah dijalankan
sejak tahun 2018 loh. Sejak tahun 2018 sudah ada kampanye yang diinisiasi oleh
Kecap ABC.
Berlanjut
pada tahun 2019, Kecap ABC kembali melakukan kampanye kegiatan #SuamiIstriMasak
selama Hari Kesetaraan Perempuan. Wah … Kecap ABC memang selalu aktif ya dalam
meyuarakan kesetaraan gender. Kesetaraan gender memang perlu digaungkan agar tidak terjadi diskriminasi antar perempuan
dan laki-laki di berbagai lini kehidupan. Karena laki-laki dan perempuan punya
kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Masih
dengan kegiatan #SuamiIstriMasak, pada tahun 2020 Kecap ABC berkolaborasi
dengan platform edukasi untuk melibatkan anak-anak dalam peringatan Hari
Kesetaraan Perempuan. Makin jatuh cinta nggak sih sama Kecap ABC? Kecap ABC
telah memutus tali rantai diskriminasi yang dimulai pada anak. Memutus tali
diskriminasi ini memang harus dilakukan sejak dini, agar di masa tumbuhnya anak
tahu bahwa laki-laki dan perempuan itu setara.
Jika
anak-anak sudah memahami tentang kesataraan gender sejak dini, tidak akan ada
lagi pandangan aneh tentang laki-laki yang bisa masak. Anak akan paham bahwa
memasak adalah salah satu ketrampilan untuk bertahan hidup. Tidak hanya bisa
dilakukan oleh anak perempuan, tapi juga anak laki-laki. Tidak akan ada lagi
cibiran antar tentangga jika laki-laki mengurus rumah dan istri bekerja. Semua
bisa saling menghargai.
Selanjutnya
di tahun 2021, lagi-lagi kecap ABC melakukan kolaborasi dengan Titi Kamal dan
Christian Sugiono dalam menekankan pentingnya kolaborasi suami dan istri dalam
mengurus rumah, terutama bisa dilakukan di dapur. Itu artinya Kecap ABC ingin
meminimalisir tingkat perceraian di Indonesia. Tahu sendiri kan bagaimana angka
perceraian di Indonesia ini masih begitu tinggi?
Dengan
adanya kegiatan #SuamiIstriMasak, hubungan suami istri akan terjalin semakin harmonis.
Berbagai persoalan yang datang bisa diselesaikan dengan obrolan ringan saat
masak. Apalagi kalau dibumbui dengan ungkapan dan tindakan cinta masing-masing
pasangan, suami istri akan jatuh cinta lagi. Keharmonisan akan semakin
meningkat dan meminimalisir perceraian, karena masing-masing pasangan berusaha
untuk mengungkapkan cinta.
Inspirasi
#SuamiIstriMasak
Sadar nggak kalau baca tulisan panjang ini inspirasinya dari mana? Ya pastinya dari Kecap ABC. Tulisan panjang ini terinspirasi dari video #SuamiIStri Masak bersama Kecap ABC. Bisa banget lihat videonya di link https://www.youtube.com/watch?v=NWaFeHSab0o
Kecap ABC telah banyak menginspirasi banyak keluarga untuk menunjukkan sisi harmonis dengan hal yang mudah. Tidak perlu liburan mewah di hotel, naik pesawat, atau makan di restaurant mahal. Cukup dengan memasak bersama suami di dapur akan menambah rasa cinta dalam diri masing-masing pasangan.
Yuk, untuk para istri. Jangan malu ajak suami untuk masak bersama. Tunjukkan bahwa memasak bersama bisa meningkatkan quality time. Jangan gengsi untuk mengungkapkan rasa cinta agar semakin harmonis. Jangan lupa ajak anak-anak juga, ya!
Posting Komentar untuk "#SuamiIstriMasak di Dapur Dengan Kecap ABC Ciptakan Kolaborasi Terbaik dalam Kehidupan Rumah Tangga"