Penggunaan Lampu untuk Tidur Bayi
Sebagai
ibu, ngomong tentang anak atau bayi, pasti kita ingin memberikan yang terbaik.
Bukan begitu? Salah satunya waktu tidur bayi yang berkualitas. Untuk mendapat
tidur bayi yang berkualitas, salah satunya adalah penggunaan lampu saat tidur.
Aku sendiri awal mula memiliki bayi harus berdebat dengan ibu karena penggunaan
lampu. Adakah yang sama?
Awal Mula Perdebatan
Ketika
bayi pulang dari rumah sakit ke rumah, kamar sudah dipersiapkan sedemikian
bersih dan terang untuk menyambutnya. Pukul Sembilan malam, bayi saya tidur.
Namun, sesekali merengek hingga tidak bisa membuat saya dan Ibu yang menjaganya
tidur.
Saya
pun berinisiatif menyarankan untuk mematikan lampu, agar bayi bisa tidur.
Sayangnya Ibu menolak, karena dianggap tidak memberi pengaruh. Lagi pula ada
banyak nyamuk. Jika mematikan lampu akan membuat nyamuk berdatangan.
Saya
pun searching, benarkah mematikan lampu tidur tidak memberi pengaruh? Karena
saya sendiri kalau tidur pun harus mematikan lampu. Saya malah nggak bisa tidur
kalau ada cahaya terang entah itu lampu atau sinar matahari.
Baiknya Bayi Tidur dalam Keadaan
Gelap
Dikutip
dari klikdokter, Berdasarkan Studi dari The National Center for Biology
Information (NCBI) di Amerika Serikat menemukan bahwa tidur dengan lampu
menyala dapat memperpendek durasi pelepasan hormone melatonin 90 menit.
Bahkan
dijelaskan bahwa paparan terhadap lampu sepanjang waktu tidur dapat
mempengaruhi penekanan produksi hormone melatonin sebesar 50%. Padahal, hormone
melatonin merupakan pengatur siklus bangun dan tidur.
Inilah
mengapa hormone melatonin memiliki peran penting untuk anak-anak, khususnya
bayi. Karena dapat menghindarkan bayi dari berbagai gangguan penyakit masalah
tumbuh kembang. Jadi, baikya bayi tidur dalam keadaan gelap, agar memberikan
stimulasi yang rendah dan bayi bisa tenang.
Pentingnya Kualitas Tidur Bayi
Banyak
yang tidak tahu bahwa jumlah waktu tidur bayi itu sangat penting. Bayi yang
memiliki tidur cukup, akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu, akan
mempengaruhi daya ingat anak.
Sayangnya
ada begitu banyak orang yang meremehkan kualitas tidur bayi. Bagi mereka yang
penting bayi tidak rewel dan tidur, tanpa tahu kualitas tidur bayi itu baik
atau tidak.
Menjadi Rutinitas Bayi
Belum
ada kepastian, umur berapa bayi tidur dalam ruangan gelap. Namun, bukankah
lebih baik jika dilakukan sejak usia dini? Karena dapat memberikan informasi
pada bayi kapan harus tidur kapan ia terbangun.
Saat
bayi baru lahir, ia belum bisa melihat dengan jelas. Pandangannya terhadap
hal-hal di sekitar masih kabur atau buram. Bayi usia dua bulanlah perkembangan
penglihatannya mulai membaik. Orang tua bisa memulai meredupkan ruangan pada
usia ini jika masih ragu.
Bayi
yang tidur dengan lampu diredupkan akan membantunya mengenal rutinitasnya. Bayi
akan mengenal ruangan yang redup dan terang. Ia bisa menerima informasi dan
belajar jika ruangan redup itu artinya saatnya untuk tidur. Sementara ruangan
terang akan memberitahunya untuk bangun atau beraktivitas.
Jika
bayi sudah mengenal rutinitasnya, akan lebih mudah bagi orang tua untuk
mengasuh bayi. Bayi yang sudah tahu ritme bangun dan tidur, tidak akan
kesulitan jika harus bangun atau tidur. Orang tua akan lebih mudah juga
menjalankan rutinitas atau pekerjaan rumah.
Kesimpulan
Ilmu
itu selalu berkembang setiap tahun. Setiap tindakan selalu ada penjelasan dari
sisi medis. Penting untuk tahu dampaknya baik itu buruk atau tidak. Sangat
penting untuk tahu menfaatnya juga. Bayi adalah makhluk luar biasa. Meski
tubuhnya masih lemah, bukan berarti ia tidak dapat diajak kerja sama atau
menerima informasi. Bayi merupakan makhluk yang sangat cerdas yang bisa
memiliki ritme tidur dan bangun jika terus diransang. Yuk, berikan yang terbaik
untuk si buah hati.
Posting Komentar untuk "Penggunaan Lampu untuk Tidur Bayi"