Posisi Tidur yang Nyaman untuk Ibu Pasca Melahirkan
Pasca saya melahirkan, ada begitu banyak mitos yang beredar yang
disarankan pada saya, salah satunya tidak boleh tidur telentang. Alasannya bisa
membuat sel darah putih naik ke mata yang akhirnya menyebabkan rabun. Jujur,
saya tidak percaya dengan saran tersebut. Saya anggap sebagai mitos.
Penolakan Keras Tidur
Setengah Duduk
Ketika ibu saya memaksa untuk tidur dengan posisi setengah duduk,
saya menentang keras. Bahkan saya berdebat dengan ibu sampai akhirnya ibu marah
dan berteriak jika nanti saya ada apa-apa, saya yang akan merasakan sendiri. Sakit
hati rasanya diperlakukan sedemikian rupa. Berharap dihargai, tapi malah terasa
menyiksa.
Saya pun nurut di beberapa jam pertama saat tidur dengan ibu saya
untuk menemani buah hati. Setelahnya saya pindah ke ruang tamu dan tidur di
sofa. Saya merutuki orang tua sendiri. Saya bersumpah untuk tidak melakukan hal
yang sama pada bayi perempuan saya nanti. Biarlah ia mengambil keputusannya
sendiri dengan segala konsekuensi.
Penolakan saya tentu berdasarkan alasan yang jelas. Luka jahitan
saya belum kering, ditambah tulang ekor saya sakitnya luar biasa. Saya tahu apa
yang terjadi pada diri saya sepenuhnya. Meski dokter tidak bilang, saya tahu
betul kalau saya cidera tulang ekor yang kesembuhannnya bisa berbulan-bulan
jika beruntung.
Bayangkan saja, luka jahitan terasa nyeri ditambah tulang ekor
cidera, bagaimana menderitanya saya tidur dengan posisi setengah duduk. Hanya orang-orang
yang melihat yang tidak tahu apa pun dan merasa paling benar atas sarannya.
Benarkah Tidur Telentang
Menyebabkan Rabun?
Tidak
hanya satu atau dua orang, hamper semua orang, dari mertua sampai tetangga
bercerita tentang pengalaman tidur telentang yang menyebabkan sel darah putih
naik ke mata. Membuat ibu saya ketakutan sampai saya kesulitan memberi
penjelasan secara medis.
Sejatinya,
tidur sangat penting bagi ibu pasca melahirkan untuk memulihkan kondisinya.
Tidur sangat dibutuhkan ibu yang habis melahirkan aga tidak mengalami apnea
yang dapat mengganggu kesehatan. Maka, sangat direkomendasikan bagi ibu untuk
tidur dengan nyaman sesuai posisi yang dirasa bisa membuat ibu relaks.
Rekomendasi Posisi Tidur Setelah
Melahirkan
- Posisi Telentang
Rekomendasi posisi tidur bagi ibu pasca melahirkan menurut Alodokter adalah dengan posisi telentang, yang mana tidur dengan bantal atau tanpa bantal sangat direkomendasikan. Posisi ini tidak akan menekan tubuh bagian bawah, apalagi tubuh yang terluka setelah melahirkan, karena kepala, leher, dan tulang belakang menjadi sejajar.
- Posisi Miring
Selain posisi tidur telentang, posisi tidur miring juga direkomendasikan. Posisi ini tidak akan menekan perut atau jalan lahir, sehingga mengurangi rasa sakit. Cocok untuk ibu setelah melahirkan normal ataupun Caesar.
Tidur dengan posisi miring disarankan untuk menghadap miring kiri, akan lebih memudahkan pernapasan, melancarkan system pencernaan, mengoptimalkan aliran darah ke tubuh. Selain itu, posisi miring lebih mudah untuk bangun. Meski demikian ibu pasca melahirkan juga boleh miring kanan.
- Posisi Duduk Tegap
Ibu bersalin boleh tidur dengan posisi duduk tegap, namun disarankan untuk posisi ini tidak lebih dari dua jam. Posisi ini bisa membantu ibu lebih mudah menyusui bayinya. Posisi ini menjadi alternative untuk para ibu sampai bisa tidur nyaman dengan posisi telentang atau miring.
Kesimpulan
Pada
intinya, yang dibutuhkan ibu setelah melahirkan bukanlah saran atau mitos yang
tak mendasar. Melainkan dukungan secara fisik dan mental. Ibu melahirkan sudah
seharusnya mendapat perhatian lebih untuk rasa aman dan nyaman. Jangan sampai
karena mitos yang beredar, ibu pasca bersalin yang seharusnya cepat pulih jadi stress
karena orang-orang sekitar. Be smart!
Posting Komentar untuk "Posisi Tidur yang Nyaman untuk Ibu Pasca Melahirkan"